Rabu, 19 November 2014

simpati

Beberapa org lebih mudah ikut bersimpati saat kita sedih, tapi sulit menerima saat kita sukses. Itu biasa. Teman begitu, bisa dhitung dg jari.

Orang2 biasa meributkan hal spt, kita mudah mencari teman untuk bersenang2, sedang saat kita susah, tidak ada yg menemani. Well, I guess, now the habit is little bit change. Atau konteks masalah juga berbeda. Atau aku yg memang melihat dr kacamata yg berbeda.

Bersenang2 dsini bukan sebuah pilihan, lebih kpd sesuatu yg bersifat merayakan.
Then of course, merayakan sst harus butuh banyak orang agar suasana lebih hidup. free food, nice entertainment, good mood. That is occasionally, tdk selalu terjadi.
Tak perlu muatan emosi.
Sedang jika kau sedih, akan sedikit org yang datang pd kita, krn banyak faktor. Mrk berpkr kita butuh waktu utk sendiri dlm kesedihan itu ato tidak semua orang tau sebab sedihmu, itu sebabnya mereka memilih pergi krn saat kita sedih, mood kita jg kacau. People will not stand for this.
Banyak emosi ddalamnya.

Tapi jika engkau mendefinisikannya sebagai 'need a favor~situation' ยป Jika sedih kamu butuh bantuan, nah itu baru beda.
Itu yg harus dperjelas. Itu masalah kebisaan. Masalah kemampuan. It's technical problem.

Buatku pribadi pemeo diatas sedikit ambigu.
Kebiasaan orang sekarang adalah jika kau terpuruk, banyak masalah yg berlarut2, asal kamu tidak merugikan dia, kamu masih akan punya banyak teman. Karena pada dasarnya, manusia suka bersimpati asal tidak dhutangi, kan begitu?

Jd kl masalah bersimpati, menasehati, berusaha memberikan cara2 agar kita keluar dr masalah kita, banyak orang akan bersedia melakukannya.
Talk is free, action is something else.

Sekarang mari kita bicara ttg teman.
Jika sesuatu yg buruk terjadi padamu, banyak teman yg akan bersimpati.
Literally. Iya, simpati.
Simpati itu sendiri kan sebuah adjective verb. Kata kerja yg bersifat. Jd melakukan sesuatu yg relatif. Menurut si teman, datang bersimpati dan bilang ikut menyesal bla3 meski sebenarnya dia bisa berbuat lebih dg membantu scr riil, tapi bisa saja dia tidak lakukan atau lebih parah lg, beracting seolah ada dalam masalah yg sama, jd tidak bisa membantu. Yippiee! Because u know, talk is free, helping is something else. Hahaha..

Sedang jika kau bahagia. Jika kau sukses. Kamu terbukti mampu melakukan apa yg dianggap teman2mu, kamu tidak sanggup melakukan and u did it! Nah, itu baru sesuatu.. Tidak semua temanmu ikut berbahagia dgmu. Tidak semua teman bisa legowo dg apa yg kamu hasilkan. Karena spt juga pertandingan, hidup ini penuh dg persaingan. Tidak terkatakan memang tp tentu tak bisa dhindari. Jadi jika ada ungkapan yg bilang, akan banyak org tertawa bersamamu tp sedikit yg bertahan utk melihatmu menyeka airmata.
Itu sangat klise.
Faktanya, banyak orang datang bersimpati pdmu (hanya bersimpati, no obligation to help) pd saat kamu kesusahan. Tapi akan sedikit dr temanmu, jika kau berhasil kemudian menjabat tanganmu, memelukmu haru dan berkata dg tulus, aku ikut bahagia denganmu. Na, itu baru tidak biasa. Teman begitu, bisa dhitung dg jari.

Lindlesmo, pagi with indocafe. 20 nov 14

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda