Jumat, 07 November 2014

you can't buy happiness. steal it

So.. what do you know about life? We made plans, life blew it by the finger snap.. Sudah biasa, bukan? Kita berusaha jd orang baik, hidup yg bengis membuat kita jd kejam. Kita berusaha jauh dr sifat materialist tapi semuanya dnilai dengan uang. Kita hanya berusaha bertahan hidup atas seleksi alam, atas hilangnya keberuntungan, sedikitnya kesabaran dan tak ada lg cara kecuali berserah.

I was very rich and I wasn't happy. I was poor and I felt like I wanna die everyday. Aku sudah keliling dunia tapi aku tak bahagia. Aku drumah saja, itu bahkan lebih menyiksa.

Sementara itu, kita punya anak2.
Mereka tidak peduli apakah kau bahagia atau tidak, karena kitalah sumber bahagia dan sedih mereka. Dan jika hanya dari kita mereka bisa bahagia, maka tidak bisa dhindarkan kita harus menyediakannya. Screw w the world, I want my children to be happy. Period.
Selama ini aku hanya mencari bahagia diluar, padahal didalamlah kutemukan kebahagiaan. Kutemukan saat kucari jawaban atas pertanyaan, "bagaimana kau bisa membuat orang lain bahagia jika dirimu sendiri tidak bahagia?"

Then, here we are.
Diantara banyaknya kesalahan sdh terbuat, rencana2 yg gagal entah kenapa, beserta segala hal yg tidak memungkinkan lainnya juga sebelum anak2ku beranjak dewasa. Sebagai seorang wanita, seorang ibu. Tidak peduli apa masalahku, aku harus bahagia utk anak2ku.
Maka, aku tak lagi berusaha membeli kebahagiaan dari waktu, dari alam, dari takdir.
Aku mencurinya.

Lindlesmo 8 nov 14

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda