cita cita

Cita2: opsi 1. Profiler di kepolisian 2. Dokter (ahli forensik) 3. The anchor. Dsaat senggang, menulis novel roman. Punya restoran, butik. Wisata: Eropa, Maldives, rep. Dominica, etc.

Kenyataan: sarjana ekonomi. Tergila2 dg politik, intrik, konspirasi. Sdg mempelajari kriminologi dan psikologi. Bekerja dbid. fashion. Sdg menyiapkan novel thriller pembunuhan. Restoran, butik hanya kenal dg pemiliknya. Wisata: di mall terdekat.

See, cita2 dan kenyataan? Tidak pernah benar2 terwujud. Tapi, tak mengapa, ga masalah. Realitapun membahagiakanku. Bersyukur dberi kesempatan berbuat banyak, melihat banyak hal dan bertemu dg macam2 orang juga hal yg wajib kita syukuri.
Kecuali apa yg memang jd kesukaan kitalah yg mengikuti. Buatku, menulis. Biar ga jelas dan ga bermutu, akan tetap kutulis. Apa yg kupkr jd hobi ternyata dmasa dewasa jd sepenuhnya memenuhi isi kepala.
Tapi dimanakah letak aku tidak bersyukur, spt salah satu motto sahabatku, Yoshie: terimakasih Tuhan, hidupku rock n roll. Indikasinya hidup ini menarik, penuh kejutan, meski kadang sedih, lebih banyak senangnya. Banyak hal baru, banyak ujian membuat kita banyak belajar, memperbaiki diri dan menjadi lebih baik dr hari kemarin.
Beberapa orang mungkin menyalahkan Tuhan atas keadaan, atas impian yg tak terwujud. Kenapa tidak terpikir bahwa jika impian kt jadi nyata, kita akan menjadi pribadi yg berbeda, ujian yg lebih besar dan hal2 yang tak tertanggungkan lainnya.
Pikirkan lagi.

"We must be willing to get rid of the life we planned, so as to have the life that is waiting for us." Joseph Campbell
(Kita harus siap menyingkirkan rencana2 hidup yg hanya ada dlm mimpi kita dan memulai apa yg sudah disiapkan untuk kita)

Seperti Lenny Kravitz said, it aint over till its over. Yah, selama kita belum mati, bagaimana jika kita mulai mengurangi dosa, menambah kebaikan.
Dan apapun agamamu, bertaqwalah.

LindlesMo