Senin, 22 Desember 2014

terlambat 2

Hari itu aku kembali ke kotaku. Kota yg kucintai, kota yg selalu kurindukan. Dkelilingi 5gunung berapi aktif. Dingin, sejahtera, santai and yet fullfil with endless beauty. Mirip desa Shire dalam sequel film LoTR.
Hehe sorry for being so exaggerate.
Bbrp janji temu dg kerabat dan sahabat terbuat. Aku senang berjadwal penuh, bbrp teman masih senang bertemu dgku.

Rumah kayu itu indah, drawat dg baik. Nampak pemilikx berseni ato punya uang lebih untuk, membuat gaya rumah apapun. Ddlm lbh artistik lg, perabotx mewah, banyak souvenir dr luar negeri, dtata apik. Tidak seperti drumahku, yg souvenirnya paling tak jauh dr jogja, itupun ibuku membelix djalan dg tawar menawar yg sungguh sulit. Dengan meninggalkan penjualnya menggerutu krn ibuku meninggalkan untung yg sedikit untuknya.

Aku merekam rumah itu dlm kepalaku, berharap suatu saat aku beruntung akan kubuat rumah sedemikian, dan aku menelan ludah. Kakekku pernah berpesan, jika engkau menginginkan sesuatu yg baik, katakan dlm hati dan menelan ludahlah.
Aamiin
One day, i realised that what he said has come to life.

Retno menjamuku d taman, kami duduk d gubuk kayu buatan, spt ide tea room garden eropa, minus kaca2. Tak lama dia akan menikah, setahun mereka bersama dan saling mencintai. Aku suka kisah cinta mereka. Retno yg bahagia menceritakan banyak hal, rusdi yg awalnya dtentang krn hanya pegawai biasa dr keluarga sederhana, dg cinta dan kegigihan mereka, akhirnya restu org tua retnopun ddapat.

"Ibuku yg menentang hubungan kami, kamu tau, aku tidak dekat dg ibu. Jadi ayahlah yg tau bgmn aku, kamu tau, ayah jg tidak begitu suka mendebat ibu, ibuku selalu menang. Tapi satu saat, ayah berbicara agak keras pd ibu mlm itu. Aku tidak mendengar pasti apa yg mereka debatkan, yg jelas namaku ada dsebut. Esoknya ibu memanggilku dan memberitahukan bahwa rusdi boleh menikahiku tp tidak akan ada resepsi besar2an spt mas anton dl. Aku tak perduli, aku sdh bersyukur akhirnya ibu merestui kami. Sampai saat ini aku tdk tau apa yg dkatakan ayah pd ibu dkamar malam itu. Waktu kutanya, ayah hanya bilang: kamu harus menikah dg orang yg mencintaimu dan kamu cintai, mau seumur hidup atau tidak, setidaknya kalian sdh mencoba".

Setelah itu kami berdua tertegun, masi hijau atas dunia dan cinta. Kami tidak punya banyak hal yg dperdebatkan, karena kita tidak tau apa tepatnya yg harus dbahaskan.

Konsentrasi lamunan abstrak kami dbuyarkan oleh kedatangan ibu retno. Wanita separo baya itu masih enerjik, dia bercerita tentang, mengomel tepatnya, ttg caddy baru yg tdk becus, tentang pelayanan country club yg memperlakukannya seperti anggota biasa menimbang dia memegang privilege member. Ribut.
Retno tersenyum menatapku dan menyongsong ibunya, spt menawarkan telinga, mengisyaratkan 'mengeluh padaku, aku akan mendengarkan'.
Aku mencium tangan ibunya, dan beliau berkata: "tau kan kamu lin, retno sebentar lagi menikah. Dia tdk mau djodohkan tp mau menikah dg pilihannya. Apa tdk melihat pilihan org tua jarang salah? Liat tante dan om, dulu kami djodohkan dan sampai sekarang kami baik2 sj, om itu diam ga pernah marah, ga macam-macam, kami ga pernah bertengkar. Tapi ya retno sudah dbela om, yah tante mau gimana lg?!"
Aku tersenyum dan hanya berkata: "ya, tante" retno tersenyum memandang ibunya dan menggandengku masuk, aku berpamitan sopan pada ibu retno dan kami berpindah k lantai atas.

Druang tengah, nampak ayah retno duduk diam dlm koran yg dgenggamnya. Aku menyapa dg hormat dan beliaupun tersenyum hangat dan mengangguk. Org tua itu selalu diam, terlalu diam. Aku masih ingat, dulu sejak aku menjadi sahabat retno, aku melihat mereka sbgi pasangan yg sangat ideal. Mereka spt panas dan dingin, yg ibu selalu berapi2 dan sang ayah, siap memadamkan. Ibu mengomel, sang ayah mendinginkan.
Aku hampir menginginkan mereka sbgi ayah ibuku, maksudku hampir. Karena aku sangat mencintai org tuaku.

Tidak seperti org tua retno yg adem ayem, org tuaku selalu berselisih paham atas banyak hal, hal2 kecil. Bahkan kadang kuanggap mereka sangat norak. Ibuku yg sdh tua masih cemburu sm bapak yg kadang menyapa dg aksi genit yg lucu pd wanita cantik yg kebetulan lewat ddpn rumah. Bahkan jika menonton kuis yg berhadiah ratusan juta d tv dan mereka mulai berandai2 jika mereka pemenangnya, yak.. hal yg sangat absurd terjadi, mereka berselisih  atas uang maya tersebut. Ibuku ingin punya usaha, bapakku ingin beli tanah d kampungnya. Infact, duitnya bahkan ga exist. Menggelikan..

Hari yg tenang adalah hari pengambilan gaji,naik becak berdua, tertawa2 tertahan, mereka nampak sangat damai, terlalu malas utk bertikai, banyak makanan d meja, banyak senyum, nada bicara medium ke rendah.
Esok harix, mrk sdh mulai ribut, ttg siapa yg salah krn menaruh ikan pindang hingga dmakan kucing, yg dbeli separo harga krn penjualx sdh akan pulang.
Itu keluargaku, yg kurindukan setengah mati dsaat aku jauh. Dan tak mau kutukar dg apapun.

Tak seperti org tuaku yg menyimpan banyak emosi antar keduanya. Org tua retno tak beriak, tak ada feeling. Tak beremosi.
Retno punya kakak, kakak retno lbh mirip ibunya, sdkt angkuh dan agak sedikit menyebalkan bagiku. Dia pny karir yg bagus. Retno lebih seperti ayahnya, mereka dekat satu sama lain.
Dlm kamar retno, kuutarakan pendapatku ttg org tua mereka, ayah retno yg penyabar dan nampak sangat mencintai ibunya hingga hampir tak pernah ribut ttg apapun. Retno menyandarkan kepalanya d bahuku dan mulai bercerita pelan. Sebuah cerita yg mempengaruhi hidup kami berdua dkemudian hari.

Dulu ayah retno djodohkan dg ibunya, kedua org tua mereka sama2 org kaya.
Dan adalah lastri, gadis yg sederhana, pandai mengaji, pintar dan menyenangkan. Anak sang sopir. Hubungan mereka dtentang keras hingga suatu hari, mereka dpanggil dan dkeluarkan, untuk mencegah skandal. Membuat mereka kembali k desa mrk dpesisir.
Tak lama, ayah dan ibu retno menikah dan waktu berlalu stlh ayah retno yg masih berusaha mencari tau keberadaan cinta sejatinya itu. Yg ternyata sdh menikah jadi istri kedua dg seorang mandor ddesanya. Meski berat tp dia tak bisa berbuat apa2 lagi. Kabarnya, laki2 itu suka memukuli dirinya, kemudian dketahui tak lama berselang, ia meninggal saat melahirkan anaknya. Keduanya tak selamat karena mal nutrition. Itu saja yg ia ketahui. Mungkin sudah jalannya, itu yg ia pikirkan.

Setahun kemudian retno lahir. 15th berlalu setelah hari itu, saat ayah retno tak sengaja bertemu dg adik sang bapak sopir. Dceritakannya bhw sejak kepindahan mereka k kampung, bapak sopir mulai sakit2an. Akhirnya mereka menerima pinangan sang mandor agar anaknya menjadi istri. Sang mandor yg ringan tangan membuat bapak sopir menjadi makin parah sakitnya hingga lastri yg memang tak pernah dkunjungi suaminya setlh hamil itu putus asa.
Dsaat kehamilan menginjak usia tua, ia berusaha kekota mencari ayah retno, berharap mendapat pertolongan utk memasukkan ayahnya k rumah sakit. Tapi malang tak dapat dtolak. Ayah lastri menemui ajalnya tak lama lastri meninggalkan desa. Sang paman menyusul lastri dkota dmn dia akan berhenti drmh seorg saudara. Setelah mendengar kabar kematian ayahnya, mendadak lastri mendapat kontraksi hebat. Dalam duka yg mendalam dg gizi yg tak memadai, tubuh adalah luka yg menganga. Lastri dbawa k klinik terdekat, kehabisan banyak darah, tak ada pertolongan ekstra atau memang Allah sudah memanggil mereka. Anak dan ibu terselamatkan dari nestapa dunia.

Retno menangis hingga terisak keras, aku terpana oleh kesedihan dan cerita yg membirukan kami berdua. Itu ternyata alasan ayahnya hidup bagai zombie, tak beremosi, menghukum dirinya dlm kediaman, menanggung rasa bersalah yg terasa tak mampu ia tebuskan. Hatinya merindu oleh sesuatu yg tak lagi ada. Mengetahui bahwa apapun yg dia lakukan tak akan mengembalikan hatinya, karena ia sudah menmberikan hatinya pada wanita yg sudah tak lagi ada dbumi ini.

Dan sambil bertautan kepala, kami masih menangis pelan dan deras, menangisi sang bapak sopir, menangisi lastri, menangisi bayi lastri dan menangisi ayah retno yg tak punya waktu utk berduka atas banyaknya kehilangan yg ia rasakan, perasaan bersalah menahun dan kedukaan mendalam karena dulu tak memperjuangkan apa yg ia cintai dan tak berusaha menyelamatkan cinta tersebut. Raganya hidup, hatinya kosong, jiwanya sakit menanggung hal yg berusaha ia lupakan tapi tak bisa. Dia hanya berharap dapat berada dsaat lastri membutuhkannya.
Dia dulu mencinta tapi tak berusaha.


Terlambat


Lind lesMo, blue sunday 21 dec 14

Sabtu, 20 Desember 2014

terlambat 1

Siang itu, aku mengantar kakakku pergi k salon, rambut bungsunya sudah gondrong. Keponakanku, spt biasa tak bisa diam, resah dan tak suka duduk dkursi yg dtinggikan, apalg ketika the barber sudah siap dg clipper. Dia melihat ibunya sekali lg dg pandangan merajuk, memohon spy eksekusi pemotongan rambut dbatalkan dan kakakku sejurus menatap anaknya, membesarkan bola matax kuat2 dan memastikan pesan terkirim dg tegas: duduk diam n let him work ato kamu akan dapat masalah.
Ok, mother win.
Dan begitulah, analogi atas yg berkuasa kepada rakyatnya. Meski kdg utk kebaikan kedepannya, rakyat sering tidak menyadari itu. Kadang.

Aku msh tersenyum geli atas otoriter bisu itu, no argue dan irit waktu.
Saat yg sama, masuk seorang wanita cantik, siap duduk mengantri ketika tatapannya berhenti pd kakakku. Yup, mereka mengenal satu sama lain, mereka langsung berhambur ke pelukan masing2. Akhir kata, mrk saling bertukar kontak dan berjanji bertemu secepatnya.

Seminggu berlalu, ketika aku mampir drumah kakak dan ia mulai bercerita ttg wanita cantik yg dulu adalah sahabatnya itu. Ia menggambarkannya sebagai primadona d sekolah, dkampus bahkan dkantor tempat dia bekerja. Semua lelaki jatuh cinta padanya, dia cantik, pintar, anak orang kaya. Intinya, gadis yg sangat beruntung. Semua ibu2pun akan menginginkannya sbgi menantu.
Bibit, bobot, bebet: all checked.
Dan kakakku tidak habis pikir, kenapa sahabatnya itu masih sendiri, hingga sekarang.
Ia sedih dan prihatin atas kehidupan sahabatnya yg cantik itu. Yg meski usia sdh mulai mengejar, ia masih nampak menarik, org tuanya masih sekaya dl mesti tidak terlalu krn sudah pensiun.
Kakakku, yg meski galak tp penyayang itu mulai bertanya2 dan bermain kata mungkin. Mungkin ini dan mungkin itu.. Kenapa wanita yg dulunya diimpikan dan dperebutkan oleh kaum adam, itu masih single. Apa yg terjadi? Menjadi sendiri d usia menjelang 40 pasti sulit. Ia bahkan merinding menceritakannya.

Kakakku sendiri sdh mempunyai 3 anak. Dia bahagia dan bangga dg keluarganya. Setelah lulus kuliah, menikah dan mereka sepakat, untuk kakakku tidak berkarir, HANYA mengurus rumah dan anak.
Well, the fact is HANYA dsini tidak bersinonim CUMA. What do you know, mengurus rumah tangga itu seperti membawa seluruh kantor kerumahmu. Always busy.

Pemeo tentang: There is always somebody for someone, aku yakini benar adanya. Mungkin terlambat tapi pasti akan datang. Kadang kita semua berharap mempunyai mesin waktu sehingga bisa mengembalikan kita dsaat2 paling berpengaruh dlm hidup kita. Yahh, waktu sudah berlalu. Tak ada yg bisa dilakukan dratapi dan dsesali.

Menjadi cantik, kaya dan pintar. Pasti tidak mudah. Wanita sedemikian biasax popular. Itu membuat segala sesuatu jd lebih kompleks. Orang mengenal kita, mengamati perilaku kita dan terlebih menjadikannya sbgi role model (panutan)
What a burden! Sungguh sebuah beban. Orang akhirnya mempunyai ekspektasi yg lebih drpada kebanyakan. Manusianya menjadi lebih selektif, protektif dan lebih buruk lg, kadang menjadi asosial. Lingkungan yg menyebabkan.
Membuatmu menghargai diri terlalu tinggi, hingga tak ada lelaki yg mampu membeli. Sebuah paradoks tentu saja.

Semua wanita ingin menjadi Ratu. Tapi hendaknya bukan wanita itu yang meRatukan dirinya, tapi dia harus 'dinobatkan' oleh lelakinya, ditimbang kelayakannya berdasar kebaikan fisik dan hatinya.
Should be rewarded not claimed.
Being perfect is no need. Berusaha menjadi sempurna juga pekerjaan sia2 dan membuang waktu. Karena memang tidak ada yg sempurna. Semua berbatas. Toh, kita kan manusia.

Itulah kabarnya, yg terjadi pd sahabat lama kakakku. Tak sedikit yg meminang pasti, akan tetapi ekspektasi orang tua dan kecanduan utk menjadi sempurna, menuntunnya pd kesendirian.

Sore itu, kami bertemu d sebuah coffee shop. Aku berinisiatif mengantar spy aku diikutsertakan. Dg dalih agar mereka bebas bercengkrama sementara aku menjaga ponakanku yg kurasa perlu diet gula itu. Dtengah obrolan, si kecil menyenggol gelas minuman, membuat meja kotor dan lantai basah. Kakakku menggerutu kesal, memarahi anaknya dr balik gemeletuk giginya, cukup utk ddengar si kecil dan agar tak tertangkap d meja sebelah. Si sahabat cantik berkata, "aduh repot juga ya punya anak kecil.." Kakakku menimpali, "ini baru satu dan aku masih punya 2 lainnya drumah!" Sang sahabat menjawab, "wah gitu ya.. Aku mungkin tidak bisa seperti kamu, sus.. Aku ga bisa tahan dg kenakalan anak kecil dan sptnya mrk selalu membuat kotor dmana2.."
Mendengar jawaban itu, kakakku terdiam memandang meja yg berusaha ia bersihkan, aku membatin, "o ow big trouble"
Sedetik, aku takut dia akan marah dan menjawab dg pedas, kakakku bukan type wanita penyabar.
Kami menunggu jawabannya dan kemudian smbl menghela napas, dia berucap: "kamu tau, awalnya aku juga berpikir demikian, mereka sungguh nakal dan menjengkelkan, tapi mereka adalah anak2ku, hidup mereka bergantung padaku, tanggung jawab yg besar memang, hidupku sibuk tp menyenangkan, aku bahkan tak bisa membayangkan jadi apa diriku tanpa mereka".
Sungguh gaya bicara yg sangat dramatis dan sst yg dramatis biasax terpatri dlm pikiran.
Oh dear, kakakku berusaha mengirim pesan..
Setelahnya, ia mencondongkan diri, mencium rambut si bungsu yg masih tegang krn berbuat salah dan berbisik, "udah, gapapa" pesan antara ibu dan anak tersampaikan, 'mama memaafkan'.
Voila, benar! Kakakku resmi jd artis pemain watak. Karena pesan yg lain, juga dterima oleh sang sahabat. Pasti.

Si kecil kembali sibuk dg mainannya dan masih sempat kulihat senyum mengembang dwajah kakakku. Senyum penuh kecintaan dan kebaikan seorang Ibu. Kulirik mata kakak sedikit berkedut dan menyipit, itu tanda kepuasan.. Semacam rasa kemenangan atas debat quo satu arah, kenapa seorang wanita bangga menjadi Ibu rumah tangga. Skak mat.

Sore d kedai kopi itu sungguh monumental. Aku yakin sepulang dr minum kopi yg sedikit berantakan tersebut. Kata2 kakakku akan terngiang d telinga sang sahabat.  Menggaung bagai echo, datang dan pergi mengganggu hati dan pikirannya. Pesan yg dsampaikan kakakku sangat jelas, bahagia itu sederhana.
Hal demikian, akan merubah sedikit pemikirannya terhadap hidup dan atas apa yg ddefinisikan sebagai: menjadi sempurna.

Tidak ada yg terlambat selama kita masih bernyawa. Hidup ddunia hanya sekali,  pastikan keberadaan kita dsini mempunyai arti.

You have only one shot, make it count.
LindlesMo 20 Dec 14

Rabu, 17 Desember 2014

orang ketiga

Dia melihat telphone genggam lelaki yg ia cintai, berkedip2, bergetar2 gelisah, segelisah pemiliknya. Tak perlu pintar untuk mengetahui bahwa itu pasti dr rumahnya, telpon dari istrinya yg bilang bahwa ia dcari oleh anaknya atau anaknya yg mengabari bhw istrinya sedang menunggunya.
Biasanya begitu.

Dulu,
Mereka selalu melewatkan waktu lebih lama, weekend keluar kota bahkan ke negara tetangga. Agar bebas, lelaki itu selalu mencari jalan dan berusaha. Semua serba indah, semua janji dtepati, komunikasi selalu penuh cinta dan harapan, urusan mereka lancar, tidak ada yg menghalang. Pokoknya tidak ada yg salah..
Itu dulu.

Sekarang..
Hanya beberapa jam mereka melewatkan waktu bersama dan beberapa menit lagi hal indah ini akan berlalu. Karena telphone itu bukan hal yg demokratis, hal yg sudah jadi kesepakatan awal, tidak boleh dganggu, tidak boleh dgugat.
Permintaan satu arah.
Dulu telephone itu seakan tak nampak, tapi rupanya sekarang dia sudah harus dtampilkan.
Prioritas telah berubah.

Dan sebentar lagi, dia hanya akan bisa menatap punggung laki2 yg dcintainya berlalu melewati pintu. Dan entah berapa hari lagi, dia akan bisa menemuinya. Sungguh nestapa

Terima? Engga. Protes? Mana mungkin. Sedih? Jangan dtanya.
Dan seperti hari2 menjelang imlek yg riuh rendah oleh angin dan hujan, yah seperti itulah keadaan hatinya. Setiap laki2 itu pergi meninggalkan rumah, yg laki2 itu belikan untuknya. Dia layu seperti bunga kering. Hidup seperti mati, mati tp masih bernyawa.
Menangis sudah tak bisa, merajuk entah pada siapa.
Laki2 itu begitu dcintainya, begitu dpujanya. Laki2 yang telah berkeluarga itu. Melambungkan ia setinggi awan dan dsaat lain menghempaskannya ke tanah tanpa ayal.
Dia hidupnya, dia matinya.

Dulu ia begitu legawa menanyakan kabar istri dan anak2 mereka, sekarang tanpa dminta laki2 itu selalu menceritakan keadaan keluarganya, sulung yg pintar, si tengah yg berprestasi dan si bungsu yg nakal tp membahagiakan. Laki2 itu begitu bangga pd keluarganya, dia bisa merasakan ketulusan dan kecintaan yg begitu besar. Sebagai suami, sebagai ayah.
Setiap keping cerita adalah sebuah sayatan. Luka yg terbuat sudah permanen dan sdg bertambah. Begitu ingin dan iri wanita itu akan kisah sang lelaki. Begitu ingin ia jadi bagian utama dari cerita itu. Istri dan ibu dari anak anaknya. Jd tokoh protagonis dlm sebuah cerita.

Tapi buat wanita itu, kebahagiaannya tidak penting. Dia sangat menghargai wanita yg ia rebutkan suaminya, ia pernah menjadi ratu dlm hidup lelakinya. Meski cerita mereka tersimpan rapi. Ia tidak berharap akan membuka hubungan rahasia mereka pd istri lelaki itu dan merebut cinta laki2 yg mereka cintai bersama.

Laki2 yg ia cintai itu sangat mengagumi istrinya. Maka iapun sama, iapun terbawa perasaan.
Dia adalah bagian hidupnya. Dia mencintai apa yg dcintainya, menghormati apa yg dhormatinya.
Kebahagiaan dia tidaklah penting. Bukankah dulu ia pernah berjaya?
Meski seperti barang yg expired date hampir tiba, ia paham bahwa suatu saat laki2 itu akan benar2 hanya untuk keluarganya. Dia tidak repot memikirkan hal itu. Karena mereka begitu jatuh cinta. What could possibly go wrong?
Ini sudah hidupnya, ini sudah pilihannya. Jika momen ini datang, harusnya dia sudah tau.
Harusnya dia sudah siap.
Bahwa, perselingkuhan selalu berujung luka. Selalu.

Malam itu gerimis, seperti hatinya. Wanita itu berulangkali memastikan tidak ada yg salah dg telephonenya. Sudah sejak siang tak ada kabar. Sejam setelah kepergiannya, laki2 itu mengirim pesan singkat: sudah di rumah. Itu artix tidak perlu dbalas hingga dia menghubunginya lagi nanti. Dia resah. Biasanya tidak begini, biasanya tidak selama ini.

Dia menatap rautnya d cermin, masih secantik dahulu. Sekali lagi dia lirik telphone nya yg bersignal penuh.
No hi, no nothing. Tak ada pertanyaan sudah makan atau keingintahuan yg lain. Tidak ada, Telphone itu full battery, full signal. Tapi sepi. Tak ada yg peduli.

Menjadi antagonis bukanlah kemauannya. Dia juga ingin dlihat baik oleh keluarga dan kerabatnya. Kenapa cinta datang dan begitu memberatkan?
Cintakah yg salah atau diakah yg berdosa. Dia sedih tp tak bisa menangis. Kecewa yg berurat akar penyebabnya. Dia bertekad, malam ini dia harus bisa menangis.
Apakah cinta memang begini? Atau diakah yg salah menempatkan cinta itu sendiri? Dia tau kepada siapa dia harus bertanya. Dia tau kepada siapa dia harus merajuk.

Dia mengambil air wudhlu dan memulai sholat. Diatas sajadah itu, airmatax mengalir seperti hendak membentuk anak sungai, tangisan atas jeritan sunyi seorang wanita yg dsimpan, penyesalan jalan hidup dan kekosongan hati yg tak sebentar. Dia rindu menjadi hidup, berbahagia dan dcintai dg layak. Dia terisak sejadi2nya, menangis sepuas2nya sambil tak henti beristighfar..

Adzan Subuh menyadarkannya. Rupanya ia tertidur dalam kelelahan tangis. Ia melirik jam,
Seakan beban berat perlahan terangkat dan dengan pasti diraihnya telphone itu, penglihatannya masih setengah samar, bengap krn airmata, mata dan jarinya mencari nama: Ibu, dalam phone contact. Bapak, Ibunya pasti sudah bangun. Ingin ia segera memberitakan kedatangannya.
Kali ini dia bertekad hanya membeli satu tiket jalan pulang.


"Sesungguhnya hanya kepada Allah, aku adukan susah dan sedihku"
(QS.Yusuf:86)


Lind LesMo 17 Dec 14

Selasa, 16 Desember 2014

young love

Dia begitu muda, aku harus melepaskannya pergi. Itu yg wanita itu pikirkan, itu yg dia percaya benar untuk dlakukan, seperti juga yg dpikirkan seluruh teman dan keluarganya.
Tapi seluruh niat dan keinginan seakan sirna, kemudian menguap bahkan seakan tak ada jika dia bersamanya. Wanita itu begitu bahagia jika bersama laki2 muda itu.
Ia merasa hidup dan lebih bersemangat. Dia berpikir akan menunda keputusannya dan menunggu saat laki2 muda itu berbuat salah, kemudian dia akan menyalahkan dan meninggalkannya.
Utk pergi, dia butuh alasan. Agar semua pihak akan berhenti menggunjingkan, semua berhenti memperhatikan dan kehidupan akan kembali normal.
Well, setidaknya, itu rencana awalnya..

Tapi cinta kan memang tidak bisa drencana. Tidak bisa dprogram, tidak berlogika, tidak bersistem, tidak berperaturan. Dia ada dluar jangkauan kita. Dia selalu menjadi kontra dr yg kita mau dan merubah kontra itu sendiri menjadi pro. Itulah salah satu kehebatannya.

Dan dsitulah mereka, the unready celebrity with unusual love story, diam2 dtentang oleh banyak pendapat, dketahui khalayak karena ketidakbiasaannya, dhadang oleh opini atas apa yg dsebut orang 'pada umumnya'. Meski ada juga simpatisan tp tetap dremehkan akan kefanaannya dan orang2 dsekitar mulai menjadi ahli teori dg meramalkan berapa lama hubungan mereka akan bertahan.

Hmmm..
Sekali lagi, cinta memang tidak tunduk oleh hukum apapun. Tidak ada teori, tidak ada dasar, tidak ada apapun. Yang bisa kita lakukan ya berandai2. Menarik garis besar dan menyerahkan diri pd kehendak yg KUASA hingga kita berlabelkan, jodoh.

Sudah milyaran kisah cinta terbuat, sdh ribuan skandal terciptakan, sudah jutaan kata2 mutiara berisi nasehat, peringatan, saran dan pencegahan atas kesakitan yg timbul jika terjadi resiko oleh cinta, dtuliskan.
Tapi seperti yg kukatakan tadi, cinta tidak mengikuti aturan yg baku, tidak mengikuti perkembangan jaman, tidak punya kelas dan standarisasi.

Dalam sepanjang hidup kita, yang telah jatuh bangun oleh cinta itu sendiri. Jika dia datang, tak ada yg sanggup menolaknya, tak ada yang sanggup membendungnya.
Pepatah bilang kelinci saja tidak jatuh dlobang yg sama. Tapi cinta membuat kita jatuh dlobang yg sama berkali2, terkemas dalam cerita yg berbeda, dg alur yang berlainan. Akan tetapi efeknya, rasa bahagia yg HAMPIR sama, dg sakit yg BENAR-BENAR sama.

Tapi tetap, jika cinta datang menghadang, serangannya selalu nampak seperti kita baru saja pertama terkena..

Bagaimana hal itu mungkin?
Ya mungkin lah, la wong yang kita bicarakan ini cinta.
Apa yang tidak mungkin?



Dirly - Idol
'sampai keujung dunia'
Verse:
«Cinta ini menggelisahkan aku, membuat aku gila, andai kita terpisah mati rasa rasaku..
Cinta ini membodohkan aku, menutup akal sehatku, andai engkau tak dsisi risau isi jiwaku..»


Lindlesmo, 15 Dec 14

Senin, 01 Desember 2014

laki laki

Jika wanita semakin matang, laki2 selalu berusaha kembali menjadi anak kecil, dalam sepanjang hidupnya.
There's always a boy lies within a man.  Begitu kira2..

Mereka adalah makhluk yg simple, dengan pemikiran yg realist. Jika mereka ingin ke kiri mrk ke kiri, ga mampir2 dulu. Selalu jelas, gampang dbaca, lugas dan praktis.
Mereka tidak bisa memikirkan banyak hal dg bersamaan, oh no, mereka ga akan sanggup.
Kalo anak gadis tidak sabar untuk tumbuh dewasa, kalo anak laki2, mereka ingin kecil selamanya jika memungkinkan, spt peter pan.

Mungkin mereka tau, dmasa depan, sang wanita tak sabar untuk djadikan permaisuri sdg para lelaki akan mengemban tanggung jawab sedemikian besar dalam keluarga.
And no man will rush for it.

Tak ada yg misteri pd diri laki2. Mereka begitu mudah dbaca, jika mereka peduli, mrk ada hati. Jika tidak, mereka tak akan buang waktu. They always determined, try to reach the goal. Tujuan apapun itu, bisa wanita idaman, bisa jabatan, karir ato sesuatu yg lain. Mereka selalu punya tujuan.

Ibu, buat para lelaki adalah sosok tak tergantikan. Oleh siapapun. Dimata mereka, ibu ga pernah salah, ibu mereka sempurna, jika tidakpun mereka tidak pernah membicarakan kejelekannya, pasti baik2 saja yg dbawa k permukaan.
Karena ibu buat mereka, tak terelakkan adalah cinta pertama dan cinta terbesar mereka. Yang bisa menguasai seorang laki2 adlh org yg dia puja ya ibunya..
Seorang anak laki2 akan melakukan apapun untuk ibunya.
Wow..
Betapa beruntungnya kita para ibu..

How to win a man's heart?
Kenali ibunya. Learn how she can conquer her boy. Imitate her, no need to look like her for sure, kamu hanya harus mempelajari ibunya,  cari tau kegemaran laki2 yg kau cintai dr ibunya. Mereka tau satu sama lain.
Atau being politically correct, ya dekati ibunya. Win her heart maka hati anaknya akan dtuntunkan padamu. Begitu strateginya.

Malin kundang adalah sebuah pengecualian. Waktu SD, kt beranggapan dia anak durhaka yg malu pd ibunya, krn ibunya miskin dan dia beranggapan bhw si istri yg notabene anak org kaya, tidak akan bisa menerima.
Prioritas subjek : kekayaan.

Tp mungkin ada detail yg kita tidak tau. 3hal yg sebenarnya kutukan ibu malin kundang bisa diannulir.
Mungkin, sebut saja MK (bukan mawar) sudah akan mengaku bhw itu adalah ibunya tp krn si ibu sdh kadung emosi, terkeluarlah kutukan itu. Bayangkan mungkin saat itu si ibu sdg PMS, we never know, kitapun demikian bukan? Kadang bisa sangat agresif secara verbal pd anak, yaahh wanita.. Apalg pas capek, stress. Belum lg kalo ga ad duit, penderitaan lengkap..
Teori yg lain, mendapati bahwa MK tidak mempunyai kedewasaan berpikir ato krn dia sibuk berlayar mgk intelektualnya jg kurang tinggi, sehingga dia beranggapan bhw istrinya yg berasal dr keluarga kaya, tidak akan bisa menerima keadaan ibunya, pdhl itu kan asumsi dia sendiri.
Yg ke 3, jika MK hidup d jaman sekarang, fasilitas bank dan segala tetek bengek spt wessel, transfer, western union sdh ada. Bisa saja sblm datang berkunjung, MK mentransfer sejumlah uang pada ibunya utk perbaiki rumah, beli perabot, baju baru.. voila, make over lah!
Tidak ada yg malu. Semua senang.
Coba lihat polanya, sebenarnya semua krn kesalahan tekhnis semata, tp fatal jika terjadi dmasa lalu. Don't u think?

Moral: Sudah mentransfer ibu anda hari ini? Pas encore?? Depeche toi!! (Belum? Cepat lakukan!)

Para lelaki cenderung memilih wanita yg baik hatinya. Mereka cenderung pembosan dan banyak maunya tp tonjolkan sifat itu, itu akan membuatnya bertekuk lutut. Membuat mrk berhenti mencari dan menjatuhkan pilihan padamu. Mereka memang mudah tergoda sesaat, itu hal yg sangat mengganggu, indeed, tapi urusan cinta buat lelaki ada d hati dan kepalanya. Isi kepalanya lebih dominan, butuh usaha ekstra memang. Tp kalau dia berharga, patut dcoba bukan?
Kita tak usah berputar bicara ttg one night stand yang kerap berlaku. Laki2 baik tak akan mudah jatuh dlm situasi begini, kecuali kita membiarkannya.

Lelaki cenderung amaze pd perpaduan antara penampilan yg bagus dan isi otak yg lumayan. Jika wajah kt standart, usahakan kita adalah teman bicara yg menyenangkan. Bawa topik2 menarik yg dia tau and beyond. Pastikan mereka tau kita bukan hanya sate tapi kambing hehe.. Loh!
Sungguh peribahasa yg menyebalkan ya? But they did speak like that. Pastikan kita bukan hanya kambing, tapi kita ratu kambing atau dewa kambing sekalian.. puas??
Mbeekk..
(Jangan kuatir, toh kl marah, kita juga sering menyamakan para lelaki dg hewan berkaki empat yg lain, seri kan?)
There is always an animal inside of us, hiks..

Mereka sangat superior dan mereka memastikan bahwa mrk memegang kendali. Aku si setuju2 saja, mereka kompeten dalam hal ini. Meski aku feminist, aku jg penganut patrilianist. Mengingat seringnya kaum wanita gamang, pemimpin hendaknya memang kaum lelaki. Hendaknya, tdk harus.
Nothing political here, hanya pemikiranku saja.

Lelaki pd umumnya tidak suka dg trophy. Tidak suka dg drama. Mereka suka terlibat ddalamnya tapi tidak akan menghabiskan waktu utk seumur hidup dg drama. Jika dia serius dg kita, Mereka berusaha membuat kita berubah sesuai yg dia mau. Itu adalah pilihan. Jika dia layak, turutilah.

Mereka suka berpacaran dg primadona tp saat menjatuhkan pilihan menikah cenderung memilih yg baik2, yg terhormat, santun.
Bibit, bebet, bobot.
Iya, tiba2 mereka jadi sangat selektif. Intinya mereka boleh 'sibuk' tp tak akan menikahi wanita yg 'sibuk'. Jd buat para wanita, including myself yg 3B nya masih meragukan, jangan putus asa. Selalu ada kebaikan yg bisa kita tonjolkan. Jika dia layak, kita harus perjuangkan, whatever it takes.

Setiap insan ada jodohnya, there is always somebody for someone.
Beberapa dr mereka begitu specialnya hinga wanita rela berbagi. Semua itu adalah pilihan hidup. Jika si lelaki mampu, kenapa tidak? Kalau para wanita nyaman, why not?
Hidup hanya sekali, live well, live good.

Banyak sejarah menuliskan bahwa keputusan seorang lelaki selalu ada wanita yg mempengaruhinya. Kesuksesan dan kejatuhan mereka dtengarai karena kita juga.

Buatku pribadi, sebagai seorang wanita, seorang istri dan seorang ibu, sudah tugas dan kewajiban kita menjadikan para lelaki dalam hidup kita, menjadi lebih baik.
Aamiin..


Lindlesmo, mati lampu dkota yg kaya raya akan sumberdaya 1 dec 14